Rabu, 13 Oktober 2010

Robot-robot Pembantu Manusia

Dewasa ini perkembangan teknologi menjadi begitu pesat, manusia pun menjadi lebih mudah dan cepat dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya. Dan salah satu hal yang menyebabkannya adalah berkat bantuan robot. Namun, bagaimana Robot diciptakan untuk mengantikan peranan manusia bukan hanya membuat perkerjaan jadi lebih mudah dan cepat, tapi menjadikan manusia raja dimuka bumi ini. Oleh karena itu mungkin saja dimasa depan segala keaktifitasan manusia akan digantikan oleh Robot-Robot.

Nah sekarang apa itu robot?
Robot adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Robot biasanya digunakan untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan kotor. Biasanya kebanyakan robot industri digunakan dalam bidang produksi. Penggunaan robot lainnya termasuk untuk pembersihan limbah beracun, penjelajahan bawah air dan luar angkasa, pertambangan, pekerjaan "cari dan tolong" (search and rescue), dan untuk pencarian tambang. Belakangan ini robot mulai memasuki pasaran konsumen di bidang hiburan, dan alat pembantu rumah tangga, seperti penyedot debu, dan pemotong rumput.

Setelah mengetahui sedikit pengetian dari robot, kemudian saya ingin memberikan beberapa contoh robot-robot yang berperan penting dalam kehidupan manusia.

1. Robot Di Dalam Tubuh

Ilmuwan di Korea telah membuat robot-robot yang cukup kecil untuk bisa menjelajahi tubuh manusia dan digerakkan oleh otot jantung.Sukho Park di Chonnam National University, Korea, dan rekan-rekannya telah merancang sebuah robot-mikro yang digerakkan oleh sel. Tim Park membuat robot tersebut dengan menumbuhkan jaringan otot jantung dari sebuah tikus pada kerangka-kerangka robot kecil yang dibuat dari polidimetilsiloksana (PDMS). PDMS merupakan polimer biokompatibel sehingga membuat robot tersebut cocok digunakan dalam pengaplikasian biomedik.

Yang istimewa pada robot-robot ini, kata Park, adalah mereka tidak memerlukan suplai energi eksternal. Tetapi sel-sel otot jantung yang berelaksasi dan berkontraksi yang memberikan energi. Sel-sel otot jantung sendiri mendapatkan energinya dari sebuah medium kultur glukosa. Sel-sel yang berdenyut sendiri ini memungkinkan robot tersebut menggerakkan keenam kakinya.

Robot ini memiliki tiga kaki depan yang pendek (panjang 400 mikrometer) dan tiga kaki belakang yang lebih panjang (panjang 1200 mikrometer), semuanya terpasang pada sebuah badan segiempat. Pada saat sel-sel jantung berkontraksi, kaki belakang yang lebih panjang menekuk ke dalam. Ini menghasilkan perbedaan gesekan antara kaki depan dan kaki belakang, yang menekan robot bergerak maju. Para peneliti mengukur kecepatan rata-rata robot ini sekitar 100 mikrometer per detik.

Park mengatakan robot-robot yang mirip kepiting ini bisa digunakan di dalam tubuh untuk membersihkan rongga atau pembuluh yang tersumbat, dengan melepaskan sebuah agen pelarut untuk membersihkan penyumbatan yang mereka lalui.

2. Robot Untuk Bedah Jantung

SALAH satu terobosan teknologi dunia medis adalah penggunaan bantuan robot dalam pembedahan jantung. Teknik ini dikembangkan untuk mengurangi dampak getaran tangan para ahli bedah saat mengoperasi jantung dan bagian dalam tubuh lain.

Pada proses bedah jantung konvensional, dada pasien dibuka dan ahli bedah memasukan tangan ke dalam rongga dada untuk melakukan potongan pada bagian dekat organ sasarn. Sebuah operasi yang tidak memerlukan irisan dalam ukuran besar, potongan atau irisan yang dibuat mungkin besarnya hanya beberapa millimeter saja. Untuk itu diperlukan alat bantu yang lebih panjang dan pipih yang berakibat gangguan getaran tangan manusia menjadi lebih besar. Melalui bantuan robot, ahli bedah dapat menghindari persoalan tersebut. Operasi dapat dilakukan dari jarak jauh bahkan dari luar negeri.

Operasi by-pass jantung pertama menggunakan bantuan robot, dilakukan akhir tahun 1998 atas 17 pasien oleh dokter Ralph Damiano di Rumah Sakit Negara Bagian Pennsylvania, Amerika Serikat.


3. Robot Nanopartikel Atasi Kanker

Perkembangan teknologi di dunia kesehatan semakin melesat. Kini, ilmuwan sukses mengembangkan robot supermini yang dapat mendeteksi kanker sejak dini. Bahkan, robot ini mampu mematikan potensi kanker dalam aliran darah.

Seperti dilansir myfoxla.com, temuan itu diprakarsai sebuah tim peneliti dan pelaku medis dari Caltech. Robot superkecil nanopartikel ini dilaporkan bisa masuk ke dalam aliran darah pasien. Robot itu membawa ‘pesan’ terapi untuk memusnahkan titik potensi kanker dalam tubuh.

Bahkan seorang doktor dari UCLA menyebut ini adalah teknik yang sangat baru. Doktor UCLA itu juga mengakui bahwa cara ini dapat digunakan tim dokter lainnya.

Nantinya, obat yang digunakan bisa ‘menumpang’ robot nanopartikel menuju target. Karena hingga kini, dia mengakui ukuran target sangat kecil bahkan terlalu tersembunyi dan sangat riskan.

Sebelumnya, terapi rekayasa genetik ini untuk memasukkan sel tumor demi menghambat perkembangan produksi protein penyebab kanker. Hasil penelitian berpotensi mencegah dan mengobati kanker. Demikian disampaikan Kepala peneliti, Gregory Adams, dari Fox Chase Cancer Center Philadelphia. “Ini adalah sesuatu yang kita nantikan. Rekayasa gen secara langsung mendorong kanker menghentikan produksi protein tertentu,” ucapnya tanpa menyebutkan jenis RNAi yang dimaksud.

4. Robot Fisioterapi Pasca Stroke

Kelumpuhan sering dialami setelah stroke, di antaranya pada bagian lengan. Kini para ahli tengah mengembangkan robot untuk melatih fungsi gerak pada bagian tersebut. Dikutip dari BBC tim peneliti dari Brown University di Rhode Island yang menemukan alat tersebut menggambarkannya sebagai power steering untuk lengan. Pasien tinggal meletakkan lengan atas di alat yang diberi nama MIT-Manus tersebut, lalu melakukan gerakan tertentu. Robot akan mengenali gerakan, lalu memberi dorongan untuk membantu jika dibutuhkan.

The New England Journal of Medicine melaporkan, banyak pasien stroke merasakan peningkatan kualitas hidup setelah dibantu alat tersebut. Pengujian dilakukan terhadap 127 pasien, yang rata-rata telah mengalami stroke 5 tahun sebelumnya. Mereka dibagi dalam 3 kelompok dan diberi terapi yang berbeda-beda. Kelompok pertama mendapatkan fisioterapi dengan robot selama 3 bulan. Kelompok kedua mendapat fisioterapi dengan intensitas yang sama, namun dengan didampingi fisioterapis. Kelompok ketiga hanya perawatan biasa, tanpa terapi intensif.

Pengamatan dilakukan pada kemampuan untuk melakukan gerakan sehari-hari seperti memegang sendok-garpu, membuka botol, hingga menalikan sepatu. Hasilnya, fisioterapi dengan robot maupun didampingi fisioterapis sama-sama memberikan perbaikan fungsi gerak yang signifikan. Para ahli stroke di Inggris mengakui temuan ini sangat menarik. Namun begitu belum bisa digunakan secara luas, karena masih dalam tahap awal pengembangan. Fisioterapi secara intensif memang dibutuhkan oleh pasien setelah mengalami stroke, untuk memaksimalkan pemulihan fungsi gerak yang hilang. Terapi tersebut perlu pendampingan, sehingga kendala yang dihadapi adalah tenaga dan waktu yang dibutuhkan tidak sedikit.

5. Robot Untuk Memasak

Automatic Cooking Robot yang sedang dikembangkan oleh Shanghai Jiaotong University, Yangzhou University dan pengusaha (restoran) dari Shenzhen adalah sebuah robot yang bisa memasak sampai 600 jenis masakan cina. Bayangkan hanya dengan menekan tombol jenis masakan Cina tertentu beberapa saat langsung tersedia masakan yang lezat dan hangat.

Sumber :
(http://id.wikipedia.org/wiki/Robot)
(http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4121619)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar