Di setiap negara di dunia mempunyai cara dan etika
masing-masing dalam melakukan kegiatan makan. Karena perbedaan tersebut sesuai
dengan kepercayaan dan kebudayaan setiap negara. Saat ini perbedaan tradisi
makan ala Timur dan Barat cukup banyak terutama pada perjamuan resmi ala Barat.
Kini hubungan masyarakat Timur dan Barat menjadi semakin
akrab, mengerti etika makan mereka juga sangat diperlukan. Menghadiri perjamuan
makan ala Barat atau Internasional
hendaknya memperhatikan etika berikut:
1. Hendaknya menunggu makanan sudah tersedia di depan semua tamu, setelah nyonya rumah memberi isyarat baru mulai bersantap. Sebelum nyonya rumah mengambil sendok dan garpu , para tamu hendaknya tidak mengambil makanan apapun. Ini adalah kebiasaan orang Amerika, yang agak berbeda dengan beberapa negara di Eropa.
2. Serbet makan hendaknya dibentang di atas lutut. Bila agak besar, hendaknya dilipat dan diletakkan di atas paha. Apabila agak kecil, boleh dibuka keseluruhannya. Serbet makan meskipun boleh dikenakan di sekeliling leher atau di depan dada, namun terlihat kurang sedap dipandang, maka sebaiknya jangan dilakukan.
3. Boleh menggunakan serbet makan untuk menyeka
mulut ataupun jari tangan, namun jangan dipakai untuk menyeka peralatan makan.
4. Pada saat makan duduklah tegak, jangan terlalu miring ke depan, juga jangan meletakkan ke dua siku di atas meja, agar tidak membentur tamu di samping.
4. Pada saat makan duduklah tegak, jangan terlalu miring ke depan, juga jangan meletakkan ke dua siku di atas meja, agar tidak membentur tamu di samping.
5. Dalam menggunakan pisau dan garpu, hendaknya
tangan kanan memegang pisau, tangan kiri memegang garpu. Bila hanya menggunakan
garpu boleh menggunakan tangan kanan. Dalam menggunakan pisau, bagian yang
tajam jangan menghadap ke luar. Terlebih lagi jangan menggunakan pisau
memasukkan makanan ke dalam mulut.
6. Sewaktu memotong daging jangan menimbulkan suara
berisik beradunya pisau dan piring. Ketika makan mie atau spagheti, boleh
dimakan dengan dililitkan pada garpu, jangan ditusuk. Di pertengahan jalan bila
meletakkan pisau dan garpu, hendaknya diletakkan di atas piring dengan
membentuk huruf V terbalik karena jika pisau dan garpu diletakkan bersama
memiliki arti telah selesai makan.
7. Roti hendaknya diambil dengan tangan, kemudian
diletakkan pada piring kecil di samping atau di bagian pinggir piring besar,
janganlah mengambil roti dengan menusukkan garpu. Mentega hendaknya diambil
dengan pisau mentega, jangan menggunakan pisaunya sendiri. Mentega yang diambil
diletakkan di piring kecil di samping, jangan langsung dioleskan di atas roti.
8. Jangan memotong roti dengan pisau, juga jangan
mengoleskan mentega ke seluruh permukaan roti, melainkan setiap kali dicabik
sedikit, diolesi dan dimakan.
9. Salad dimakan dengan garpu. Garpu dipegang
dengan tangan kanan, ujungnya menghadap ke atas. Bila salad dimakan bersama
roti atau kue kering, tangan kiri boleh memegang sepotong roti kecil atau kue
kering, membantu garpu mengambil salad.
11.
Makanan di dalam mulut hendaknya ditelan dulu
sebelum minum, jangan mendorong makanan di dalam mulut dengan air. Perlu
diperhatikan untuk menyeka mulut sebelum minum air dari gelas agar tidak
mengotorinya.
12. Pada saat menyantap jangan mengangkat mangkuk atau lepek. Minum kuah boleh memiringkan piring kemudian mengambilnya dengan sendok. Minum teh atau kopi jangan meletakkan sendok di dalam gelas.
13. Bersantap, terutama minum kuah jangan mengeluarkan suara. Pada waktu mengunyah hendaknya menutup mulut.
14. Jangan membuang ingus atau bersendawa di meja makan. Bila bersin atau batuk hendaknya meminta maaf kepada orang di sekeliling.
15. Di meja makan jangan mengorek gigi. Bila ada yang mengganjal di sela gigi, terpaksa harus dikeluarkan, hendaknya menutupi mulut dengan serbet makan, sebaiknya menunggu tidak ada orang lain baru dikeluarkan.
16. Waktu makan selalu berdiam diri adalah kurang sopan, hendaknya berbincang dengan orang di sebelah. Namun pada saat mengunyah jangan berbicara. Sekalipun ada yang mengajak Anda berbicara, juga mesti menelan dulu makanan di mulut baru menjawab. Sewaktu berbicara boleh
Sumber : http://goorme.com/article/etika-makan-internasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar